Saat ini teknologi VR atau Virtual Reality adalah salah satu teknologi yang tengah menjadi bahan perbincangan orang banyak. Bukan, tidak sebatas itu, saat ini teknologi VR telah menjadi salah satu focus pengembangan utama dalam dunia IT. Bagaimana tidak, sejak boomingnya teknologi ini dalam beberapa tahun terakhir, VR seakan menjadi bayi baru lahir yang mendapat perhatian dari berbagai kalangan masyarakat. Seperti layaknya teknologi yang harus selalu berkembang, beberapa orang yakin bahwa dalam beberapa tahun mendatang teknologi VR akan menjadi core atau inti dalam hampir setiap kegiatan yang melibatkan adanya pengetahuan teknologi di dalamnya. Namun benarkah demikian? Apakah teknologi VR ini mampu menjangkau seluruh aspek kehidupan seperti yang diramalkan banyak orang? Mari kita bahas.
Saat ini, teknologi Virtual reality berkembang dengan sangat pesat. Selain karena animo masyarakat yang tinggi terhadap teknologi terbaru ini, beberapa perusahaan juga yakin bahwa dengan adanya VR maka mereka secara tidak langsung juga mampu meningkatkan kualitas baik dari segi produk maupun pendapatan. VR sementara ini masih didominasi oleh layanan hiburan seperti film, saluran TV ataupun yang paling menonjol adalah Games. Memang hal tersebut merupakan hal yang aneh, karena layanan hiburan merupakan solusi praktis dalam pengaplikasian fitur yang ditawarkan oleh VR ini. Terbukti memang, dengan mengimplementasikan VR pada permainan, maka hal tersebut dapat menarik minat masyarakat dengan cukup tinggi, seperti beberapa games yang ditawarkan oleh PS 4, ataupun Game music Idolm@ster Cinderella Girls: Starlight Stage yang sangat populer di Jepang.
Namun sayang sekali jika teknologi mutakhir seperti VR ini hanya terbatas di aspek hiburan saja. Karena itu pihak Samsung melihat kesempatan ini untuk memanfaatkan teknologi VR demi kemaslahatan orang banyak. Seperti diberitakan, Samsung tengah menggaet banyak perusahaan besar untuk membuat konten VR yang tidak hanya bersifat sebagai hiburan, namun juga bermanfaat demi menolong orang lain.
Salah satu contohnya adalah kerjasama Samsung dengan beberapa organisasi medis untuk membuat konten yang mampu meringankan rasa sakit pada pasien. Melalui kerjasama dengan AppliedVR, Samsung telah beberapa kali melakukan percobaan untuk melihat seberapa efektif peran VR dalam membantu untuk menghilangkan rasa sakit operasi atau prosedur medis lainnya. Contohnya adalah penggunaan VR pada anak anak yang tengah menjalani operasi untuk mengangkat tumor pada tangannya, dengan konten VR yang tidak hanya menarik tapi juga memancing rasa kantuk pada pasien, maka tentu saja hal tersebut mampu membantu pihak medis dalam penggunaan obat obatan untuk hal yang sama.
Setelah melihat tindakan Samsung tersebut, tentu Anda berpikir apakah perusahaan lain akan melakukan hal yang sama? Apakah nantinya teknologi VR ini benar benar akan masuk kedalam seluruh aspek kehidupan, seperti layaknya Internet saat ini? Jawabannya sederhana, yaitu biarkan waktu yang berbicara. Memang sepertinya hanya masalah waktu saja hingga perusahaan perusahaan besar lain melakukan inovasi yang dapat membantu kehidupan masyarakat menggunakan VR, sehingga teknologi tersebut tidak hanya sekedar hiburan, namun juga mampu berkontribusi bagi pengembangan kualitas hidup masyarakat dunia.
Sumber gambar: mandglobal, indianexpress