Beberapa waktu lalu, Xiaomi mempersiapkan teknologi barunya fast charging dengan daya 200W. Xiaomi mengaku bahwa teknologi terbarunya ini bisa mengisi 0 sampai 100% baterai berkapasitas 4.000 mAh hanya dalam waktu 8 menit.
Fast Charging memang teknologi yang sangat berguna untuk pengisian kapasitas baterai smartphone sekarang. Dimana smartphone sekarang rata-rata menggunakan kapasitas baterai yang cukup besar.
Semalam lupa “ngecharge” HP? Tinggal charge dengan charger yang sudah mendukung teknologi Fast Charging, kurang dari 30 menit baterai bisa penuh terisi.
Sebelumnya, teknologi Fast Charging sudah banyak dipakai oleh brand-brand smartphone ternama. Namun paling besar hanya sekitar 100W saja, dan terbukti aman digunakan. Lalu bagaimana dengan Fast Charging Xiaomi dengan daya 200W?
Dampak Penggunaan Fast Charging 200W Xiaomi
Pada sesi tanya jawab yang diunggah di situs Weibo, Xiaomi menjawab pertanyaan bagaimana dampak dari penggunaan Fast Charging 200W tersebut.
Xiaomi menjelaskan bahwa memang ada dampak dari penggunaan teknologinya itu terhadap kualitas baterai smartphone. Kapasitas baterai akan berkurang menjadi sekitar 80% setelah 2 tahun menggunkan teknologi fast charging berdaya 200W ini.
Jadi, misal kapasitas baterai sebuah smartphone sebesar 5.000 mAh maka akan menjadi 4.000 mAh setelah 2 tahun.
Dan pada kesempatan itu Xiaomi juga memastikan bahwa teknologi baru nya itu sangat aman untuk digunakan. Hanya ada dampak berkurangnya kualitas baterai untuk penggunaan jangka panjang.
Apakah Fast Charging Xiaomi 200W Layak Digunakan?
Meskipun aman, memang ada dampak berkurangnya kualitas baterai untuk penggunaan teknologi Fast Charging. Apakah sebanding dampak berkurangnya kualitas baterai dengan kecepatan yang ditawarkan?
Oppo juga pernah meluncurkan teknologi Fast Charging dengan daya 125W. Sama seperti milik Xiaomi, Oppo mengatakan bahwa dampak dari penggunaan Fast Chargingnya adalah penurunan kualitas baterai sebesar 20% setelah 2 tahun penggunaan.
Jadi bisa disimpulkan, dengan kecepatan lebih dampak yang bisa terjadi sama dengan menggunakan teknologi Fast Charging dari Oppo dimana kecepatannya lebih rendah.
Dengan kata lain, teknologi Fast Charging Xiaomi 200W ini sangat aman dan masih sangat layak digunakan dengan dampak yang diberikan.
Toh, jika ingin kualitas baterai kembali menjadi 100% kita bisa menggantinya dengan komponen baterai yang baru. Penggantian komponen setelah 2 tahun mungkin adalah hal yang cukup wajar.
Apalagi sangat jarang pengguna yang tetap menggunakan perangkat yang sama selama 2 tahun. Karena memang banyak smartphone baru dengan teknologi yang lebih canggih diluncurkan setiap bulannya.
Mungkin dampak dari ini penggunaan Fast Charging ini tidak bisa menjadi alasan pengguna untuk menggunakan teknologi tersebut.
Bagaiman kalau Sobat? Apakah akan mencoba menggunakan kecepatan pengisian kapasitas baterai dari teknologi Fast Charging 200W dari Xiaomi ini?